Wednesday, December 26, 2018

Alasan Mengapa Investasi Deposito Masih akan Tetap Dilirik di Tahun 2019

Banyaknya pilihan investasi yang ditawarkan oleh lembaga keuangan tak membuat investasi deposito ditinggalkan masyarakat. Meskipun keuntungan yang dijanjikan instrumen ini tidak terlalu tinggi dibandingkan investasi emas ataupun saham, namun investasi deposito menjamin resiko investasi yang rendah.

Hal ini membuat setidaknya 30 persen masyarakat Indonesia lebih memilih untuk menyimpan uangnya di deposito daripada pada jenis investasi lain. Pada 2019 pun, investasi deposito diperkirakan masih digemari oleh masyarakat Indonesia. Apalagi instrumen investasi ini semakin menarik menyusul kemungkinan terus meningkatnya suku bunga deposito pada tahun depan karena sejumlah hal berikut.

Perbankan berlomba himpun dana masyarakat

Kenaikan suku bunga deposito salah satunya disebabkan upaya bank-bank komersial yang berlomba-lomba menghimpun lebih banyak dana dari masyarakat dengan menawarkan bunga deposito yang agresif dan tinggi. Bahkan tingkat bunga deposito menjelang akhir tahun 2018 dinilai semakin tidak sehat karena melebihi special rate yang diatur oleh regulator perbankan yaitu sebesar 6-7.5 persen.

Deposito memang menyumbang porsi hingga 43 persen atau setara Rp 2.396 triliun dari keseluruhan simpanan bank umum yang senilai Rp 5.570 triliun pada triwulan akhir 2018. Tren ini diperkirakan akan berlanjut hingga awal tahun depan.

Baca juga: Benarkah Investasi Reksa Dana Pasar Uang Lebih Untung Dibanding Deposito?

Bank Indonesia diprediksi menaikkan suku bunga acuan

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia juga menjadi faktor yang berkontribusi pada kenaikan suku bunga deposito. Langkah ini diambil Bank Indonesia untuk melakukan penyesuaikan terhadap rencana bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang akan menaikkan suku bunga acuannya sejalan dengan membaiknya ekonomi negara Paman Sam tersebut.

Respon tersebut diambil untuk menjaga minat investor berinvestasi di Indonesia sehingga tidak mengalihkan uangnya ke negara maju seperti AS. Pada 2019, Bank Indonesia akan menaikkan 7 Days Reverse Repo Rate hingga berada di level 6,5 persen. Menyusul kenaikan tersebut, suku bunga deposito (deposit facility) juga diperkirakan naik di atas 4,75 persen.

Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, rata-rata tingkat suku bunga simpanan berjangka hingga triwulan akhir 2018 berkisar antara 6,28 persen sampai dengan 6,46 persen, untuk simpanan berjangka 1 sampai dengan 12 bulan.

Sementara data indikator likuiditas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperlihatkan, rata-rata tingkat bunga deposito rupiah bank yang menjadi acuan atau benchmark LPS pada menjelang akhir 2018 mengalami kenaikan 8 basis poin (bps).

Baca juga: Investasi Reksa Dana vs Investasi Deposito, Mana yang Lebih Untung?

Namun, deposito bukannya tidak punya resiko sama sekali

Bagi kamu yang tergiur berinvestasi di deposito perlu tahu bahwa investasi ini tidak benar-benar bebas resiko. Menyimpan uang deposito menuntutmu untuk membayar pajak dan biaya administrasi pengelolaan dana oleh pihak bank.

Hal ini akhirnya membuatmu tidak dapat menikmati hasil investasimu secara utuh karena potongan sana sini. Selain itu, uang yang kamu simpan di dalam deposito memiliki resiko penurunan dari hari ke hari akibat tergerus inflasi.

Baca juga: Mana Lebih Untung? Tabungan, Deposito, atau Reksa Dana

Uang yang kamu simpan hari ini nilainya mungkin akan semakin rendah pada tiga tahun mendatang karena tingkat inflasi yang meningkat. Uang yang banyak tadi berkurang nilainya dalam beberapa tahun, sementara bunga deposito yang kamu terima tidak mampu menutup nilai kekurangan tersebut.

Atas sejumlah kelemahan ini, banyak milenial yang mencari laternatif investasi yang lebih menguntungkan seperti emas dan reksadana.

(Pipit)



from
https://review.bukalapak.com/finance/alasan-mengapa-investasi-deposito-masih-akan-tetap-dilirik-di-tahun-2019-92578

No comments:

Post a Comment